Kajian Bagaimana Peranan sistem informasi manajemen dalam menunjang keberhasilan Bisnis saat Perusahaan melaksanakan Social Distancing akibat Pandemi COVID 19✍️
![]() |
Oleh: Fransiskus Riandi Kore Kele Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNDANA. |
Sistem informasi manajemen (SIM) Merupakan Sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung Pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Suatu perusahaan menggunakan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan atau membantu para karyawan agar menunjang kinerja dari masing-masing Karyawan.
Sistem informasi manajemen sangat berpengaruh penting bagi suatu perusahaan karena perannya sangat Vital atau sangat berdampak untuk perusahaan itu sendiri. Dengan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan dapat memiliki keuntungan dalam proses Bisnis pada perusahaan Tersebut.
Proses dalam Bisnis yang sebelumnya tidak menggunakan sistem informasi manajemen akan memakan waktu yang cukup lama,namun jika Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen akan memiliki keuntungan bagi perusahaan karena proses bisnis yang dijalankan nyaa Sangat singkat dan dan Mudah. Dalam penggunaannya Sistem Informasi Manajemen Memiliki Sistem yang Dapat membantu kinerja karyawan dalam perusahaan, sehingga perusahaan tidak perlu memakan waktu dalam setiap proses operasional Bisnis.
Dalam Kajian ini juga dibahas Mengenai beberapa sistem informasi manajemen yang dapat digunakan dalam suatu perusahaan:
1). Supply Chain Management
2). Office Automation System
3). Enterprise Resource planning
4). Knowledge Work System
5). Executive Support System
6). Teknologi Expert system dan artifical management System
7). Decision support System
8). Transaction processing System
9). Group Decision support System dan computers support colaborative work System
Fungsi utama diterapkannya sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi adalah mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kinerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando ataupun koordinasi dengannya, Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam suatu perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas data yang tersaji lebih akurat dan tepat waktu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar unit sistem kerja terkoordinasi dan sistematis.
Maka dari aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan sistem informasi manajemen dapat meningkatkan proses bisnis dan kinerja karyawan menjadi lebih baik.
Di era modern saat ini, perusahaan dituntut untuk memiliki kualitas dan kinerja karyawan yang efektif dan efisien, maka penggunaan sistem informasi manajemen sangat berdampak bagi perusahaan untuk menjawab tantangan-tantangan dalam melakukan proses Bisnis.
Tantangan perusahaan saat ini adalah menjalankan kebijakan pemerintah tentang Social Distancing akibat Pandemi Corona Virus yang sudah mewabah di berbagai Negara di dunia. Salah satunya adalah negara Indonesia, sejak Pemerintah menginformasikan bahwa terdapat 2 kasus terpapar positif virus Corona tanggal 2 Maret 2020 lalu, Penyebaran virus Corona terus meningkat hingga hari ini 2 Mei 2020 menjadi 10.551 kasus dan total meninggal dunia menjad 800 orang.
Beberapa strategi dan kebijakan preventif terus dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meminimalisasi serta memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
Kebijakan Social Distancing yang dikeluarkan oleh Presiden, turut diikuti dengan kebijakan turunan oleh masing-masing pemimpin daerah dengan mengeluarkan kebijakan WFH (work From Home) dan belajar dari rumah yang diberlakukan sejak 16 Maret 2020 lalu.
Pada upaya pemberantasan WFH dalam pencegahan penyebaran virus Corona di Indonesia, setiap instansi dalam hal ini Perusahaan tentu memikirkan strategi agar setiap karyawan yang menjalankan kebijakan tersebut dapat tetap bekerja secara optimal, hal ini juga berkaitan dengan proses operasional kegiatan dan layanan bisnis suatu perusahaan.
Untuk mempertahankan profitabilitas dan keberhasilan bisnis saat ini ialah perlu adanya strategi yang berkaitan dengan proses operasional perusahaan dan Manajemen Risiko keamanan rantai Pasok.
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (2020) untuk meminimalisasi dampak virus Corona terhadap proses kelangsungan Bisnis adalah Tahapan Persiapan dan perencanaan. Tahapan ini Mencakup:
1). Identifikasi proses bisnis atau sistem yang kritikal untuk setiap organisasi yang tetap akan menjalankan kegiatan operasional melalui WFH (Work From Home).
2). Identifikasi proses bisnis yang sulit/dikecualikan untuk dilakukan secara teleworking, pada umumnya hal tersebut membutuhkan akses fisik secara langsung kedalam sistem.
3). Melakukan identifikasi Potensi penyedia atau pemasok lain yang dapat mendukung proses operasional bisnis dan layanan perusahaan ketika terjadi gangguan.
4). Melakukan komunikasi kepada pengguna atau konsumen mengenai keterbatasan yang dihadapi oleh perusahaan serta menyampaikan langkah mitigasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
5). Identifikasi fungsi esensial maupun pemasok yang menunjang proses bisnis atau layanan, identifikasi ini dilakukan dengan monitoring keamanan terhadap fungsi esensial serta memastikan bahwa kelangsungan rantai Pasok.
6). Melakukan penilaian secara berkelanjutan Mengenai kesiapan layanan dalam menghadapi perubahan proses bisnis serta dampak dari perubahan lingkungan.
7). Merancang skenario kerja bagi pekerja secara remote. Pembuatan skenario kerja perlu dilakukan untuk memilah dan mengantisipasi kondisi terburuk Lockdown.
8). Selalu memantau mengenai setiap kebijakan, baik itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap upaya penanganan virus Corona, sehingga perusahaan dapat melakukan adaptasi dan langkah antisipatif terhadap proses bisnis secara cepat dan tepat.
Sesuai dengan tahapan diatas yang dikeluarkan oleh badan Siber dan sand negara (2020), maka sistem informasi manajemen pada suatu perusahaan dapat terus mengoptimalkan kinerja karyawan agar menunjang keberhasilan Bisnis nyaa,meski terdapat kerugian tetapi pihak perusahaan akan terus bekerja dalam situasi seperti ini.
Saat ini beberapa perusahaan telah menerapkan kebijakan WFH (Work From Home) rekomendasi hal ini Terhadap rantai pasok diantaranya adalah memastikan keamanan dari sistem perusahaan yang diakses oleh karyawan dan juga konsumen dari rumah atau secara remote.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan monitoring keamanan terhadap seluruh sistem dan aktivitas Pengguna yang mengakses sistem tersebut.
Selain monitoring, sistem informasi manajemen juga perlu dilakukan uji kapasitas dan koneksi remote yang diberikan untuk menjamin keberlangsungan masing-masing layanan perusahaan. Pada situasi Pandemi seperti ini kolaborasi semua pihak dalam rantai pasok sangat diperlukan, tidak hanya para pelaku utama saja seperti Pimpinan perusahaan dan masing-masing pimpinan Departemen/unit kerja melainkan peran pelaku pendukung pun diperlukan seperti pihak manajemen operasional dan para karyawan Harus terus dijalankan oleh sistem pada perusahaan Tersebut.
Kebijakan WFH (Work From Home) ini membuat setiap karyawan dalam suatu perusahaan seolah didorong untuk memikirkan cara agar dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun tidak bertatap muka secara langsung dengan rekan sejawatnya. Oleh karena itu, implementasi WFH ini memerlukan Partipasi dari setiap pegawai/karyawan dalam Suatu perusahaan untuk melakukan strategi manajemen risiko terdampak COVID-19, hal tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ditengah situasi Pandemi ini sehingga keberhasilan bisnis dapat terus bertahan dan perusahaan yang dijalankan terus berkelanjutan.
Referensi:
1. Buku " Sistem Informasi Manajemen" (edisi revisi) oleh Tata Sutabri, S.kom, MMSI. 2014.
2. https://www.worldometers.info/Corona.com
3. Badan Siber dan sand negara.2020. panduan keamanan Siber Manajemen Risiko keamanan di tengah Pandemi Corona Virus 19.
😱😱😱mantap
ReplyDeleteTerimakasih ❣️.
Deletemantap
ReplyDeleteTerimakasih Abang❣️
Delete